Ini Bagian Lengkap Anatomi Hidung Manusia

KerabatDokter - SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya.  Hidung merupakan satu di antara lima panca indra yang dimiliki manusia. Berkat organ ini, manusia bisa mengenali berbagai macam aroma, seperti bau harum atau bau busuk. Mengetahui bagian anatomi hidung manusia akan membantu Anda untuk memahami cara kerja hidung, berikut dengan cara menjaga kesehatan hidung.

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Anatomi hidung tersusun dari bagian-bagian dengan fungsi yang saling mendukung, sehingga menciptakan mekanisme kerja yang baik. Jika salah satunya terganggu, maka fungsi hidung sebagai organ penciuman dapat terganggu. Sebagai awam, mungkin Anda hanya mengetahui hidung dari tampak luarnya saja. Namun, tahukah Anda apa saja yang ada di dalamnya?

Susunan Anatomi Hidung

Untuk mengetahui anatomi hidung, mari kita telaah struktur anatomi hidung manusia.

  • Dua lubang kecil
    Dari luar Anda hanya akan melihat dua buah lubang kecil yang mengantarkan Anda menuju rongga hidung. Dua lubang ini berperan sebagai pintu keluar dan masuknya udara ketika bernapas.

  • Bulu-bulu halus
    Dari tampilan luarnya juga Anda akan melihat bulu-bulu halus yang menempel pada rongga hidung. Bulu-bulu hidung ini berfungsi menyaring kotoran-kotoran yang masuk ke rongga hidung. Pada saat-saat tertentu, lendir dan kotoran dapat menggumpal di antara bulu-bulu halus hidung.

  • Silia
    Selain bulu hidung, terdapat juga silia. Silia adalah jaringan-jaringan kecil yang berfungsi seperti sapu. Seperti bulu hidung, silia berfungsi menangkap kotoran dan mendorongnya agar tidak turun ke saluran pernapasan yang lebih dalam. Bulu-bulu silia sangat sensitif terhadap zat berbahaya, misalnya asap rokok. Fungsi silia akan terganggu jika terkena zat tersebut berulang kali. Silia yang rusak bisa merujuk pada masalah kesehatan, seperti bronkitis.

  • Dinding pemisah
    Di antara dua lubang dan di tengah rongga hidung terdapat dinding pemisah, yang dikenal sebagai septum. Dinding ini terbuat dari tulang dan tulang rawan (tulang lunak). Dinding pemisah bagian atas yang berdekatan dengan mata, diisi oleh tulang. Lalu sisanya, pada bagian tengah dan bawah, diisi oleh tulang rawan. Itulah alasan hidung bagian tengah dan bawah terasa lentur ketika ditekan.

  • Dinding hidung
    Dinding nasal lateral terbagi menjadi dua, yaitu dinding medial atau tengah dan dinding lateral atau samping. Dinding medial disebut sekat hidung atau dinding pemisah. Dinding lateral membagi rongga hidung menjadi empat bagian yang membuka menuju sinus.

  • Sinus
    Di sekitar hidung terdapat empat sinus, yaitu sinus maksilaris sebagai sinus terbesar yang berada di tulang pipi, sinus frontal yang berada di bagian tengah dahi, sinus ethmoid di jembatan hidung antara kedua mata, dan sinus sphenoid di tulang belakang rongga hidung. Keempat sinus ini juga dilapisi oleh mukosa yang memproduksi lapisan lendir yang tipis. Hingga kini belum jelas fungsi dari sinus. Ada yang menyebutkan sinus bisa membantu melembapkan udara yang kita hirup, kemudian ada pula yang mengatakan bahwa sinus bisa menyempurnakan suara. Ketika lendir, kotoran, dan kuman terperangkap dalam sinus, maka dapat terjadi peradangan yang dikenal sebagai sinusitis.

Cara Kerja Hidung

Hidung dikenal sebagai indra pembau. Salah satu fungsinya bisa mengetahui makanan berbau busuk yang sudah tidak layak dikonsumsi dan bau makanan yang masih layak dikonsumsi. Lantas bagaimana cara kerja hidung sehingga membuat kita mengetahui berbagai macam bau?

Udara yang kita hirup pertama-tama akan masuk ke rongga hidung. Di bagian atas rongga hidung terdapat epitelium penciuman atau olfaktori. Olfaktori memegang peranan penting dalam hal penciuman karena mengandung reseptor yang dapat mendeteksi aroma. Ada sekitar 10 juta reseptor kecil pada lapisan olfaktori.

Setelah berhasil mengenali bau, reseptor mengirim sinyal ke saraf penciuman lalu mengirimnya ke bulbus olfaktorius (olfactory bulb). Kemudian sinyal dikirim ke otak untuk diinterpretasikan sebagai bau sebagaimana yang Anda hirup ketika bernapas.

Selain itu, hidung juga memiliki peran penting lainnya, yaitu sebagai pintu saluran pernapasan. Mula-mula udara yang kita hirup masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung. Kemudian udara akan melalui proses penyaringan dalam rongga hidung. Debu atau partikel yang tidak seharusnya masuk ke dalam paru-paru akan tertinggal di rongga hidung.

Udara yang sudah bersih akan melanjutkan perjalanannya ke trakea atau pipa udara, kemudian berakhir di paru-paru. Ketika kita mengembuskan napas, udara dari paru-paru akan keluar melewati jalan yang sama. SahabatQQ

Cara Menjaga Kesehatan Hidung

Hidung dan bagian sinus adalah organ utama dalam mempertahankan kesehatan pernapasan manusia. Menjaga kesehatan hidung dan pernapasan, bisa dilakukan dengan cara menjaga kesehatan sinus. Ada beberapa cara dalam menjaga kesehatan sinus demi mempertahankan kesehatan, yaitu:

  • Menutup mulut saat bersin atau batuk. Sebaliknya, gunakan masker saat di tempat umum. Tujuannya adalah untuk menghindari penularan virus dan bakteri. Sebab, virus dan bakteri adalah penyebab paling utama pada infeksi saluran pernapasan.
  • Hindari kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan. Tangan yang kotor dapat menjadi sarana penyebaran virus dan bakteri menuju hidung.
  • Sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun agar virus dan bakteri tidak sempat hidup lama di tangan dan menyebar ke mana-mana.
  • Hindari asap rokok, asap kendaraan, asap dari pembakaran sampah, dan debu. Sebab, udara yang kotor mengandung bahan kimia dapat menyebabkan masalah pada sinus dan tentunya pernapasan.
  • Hindari pemicu alergi (alergen), terutama bila Anda memiliki riwayat alergi. Misalnya debu, bulu hewan peliharaan, dan jamur. Bersihkan juga pendingin ruangan secara teratur agar tidak menjadi sarang virus dan bakteri. Agen Domino99

Selain memahami anatomi hidung, yang tidak kalah penting adalah selalu berusaha menjaga kesehatan hidung. Jika timbul gangguan pada hidung atau pernapasan, segera konsultasi ke dokter.


Post a Comment

0 Comments